Contoh Cerpen

CONTOH CERPEN


Peristiwa yang Tak Terduga
by Fitria Wanda Sari

Pada hari jum’at di kelas kami ada pelajaran geografi dan bahasa inggris, di saat kami belajar geografi, kami tetap seperti biasanya, hati kami tidak merasa gelisah atau pun berpikir akan terjadi sesuatu yang tidak baik atau hal yang tidak kami inginkan. Setelah itu jam pelajaran geografi pun habis kemudian kami istirahat sejenak, lalu masuk kembali dan yang kami pelajari adalah bahasa inggris, guru yang mengajar bahasa inggris adalah wali kelas kami.
Sebelum ia memulai pelajaran, dia mengabsen terlebih dahulu, kemudian pak guru menanyakan tugas yang diberikannya pada pertemuan yang lalu, tetapi ada beberapa teman saya yang belum mengerjakan tugas tersebut. Lalu pak guru pun menjadi kecewa, pak guru memarahi kami, kemudian murid yang tidak membuat pr dihukumnya. Kami yang berdiri di depan kelas hanya bisa melihat apa yang terjadi pada teman-teman kami.
            Kemudian pak guru menasehati kami, dan nasehat dari pak guru tentunya menyentuh hati kami semua, lalu pak guru meninggalkan kelas kami dan menuju ruangannya. Kamipun menyusulnya, sesampainya kami diruangannya, kami semua menangis dan mengatakan bahwa kami akan menuruti perintah pak guru dan mengerjakan tugas yang pak guru berikan. Tetapi dia belum bisa memberikan maaf pada kami saat itu, kamipun kembali ke kelas, ketika waktu pulang tiba, kami semua pulang kerumah.
            Hari-hari kami lalui dengan rasa sedih dan resah karena memikirkan  hal yang terjadi kemarin.
Kemudian ketika pelajaran bahasa inggris lagi, kamipun menunggu kedatangan pak guru, kami berharap pak guru akan memaafkan kami dan hari itu kami telah mempersiapkan sesuatu untuk ditunjukkan kepada pak guru.
            Tetapi pada saat kami menunggu pak guru, yang masuk ke kelas adalah teman-temannya, dan mereka menyampaikan bahwa wali kelas kami ingin mengundurkan diri dari jabatannya  sebagai wali kelas kami, dan dia sangat marah kepada kami.
            Beberapa waktu kemudian pak gurupun masuk ke kelas kami dengan ekspresi wajah yang masam, dia berkata bahwa dia ingin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai wali kelas kami, kamipun membantah dan membujuknya agar tetap menjadi wali kelas kami, kami semua menjadi sangat sedih dan menangis, sampai-sampai ada teman saya yang hampir pingsan karena terlalu lama menangis karena berharap pak guru mau menjadi wali kelas kami lagi.
            Lalu pak guru mengatakan “sebenarnya bapak tidak mau mengatakan hal ini”, kami pun histeris mendengar kata itu, karena kami berfikir bahwa pak guru akan benar-benar melepaskan jabatannya sebagai wali kelas kami, dia melanjutkan kata-katanya “sebenarnya bapak tidak mau membuat drama ini terlalu cepat, tapi apa boleh buat sudah terjadi” (sambil tersenyum). Kamipun marah, tetapi terdapat rasa bahagia dalam hati kami. Ternyata pak guru (wali kelas) kami telah bekerjasama dengan teman-temannya untuk membuat drama ini.

--SELESAI--


Komentar

Let's see!!