Analisis Disaster Planning dalam Pengelolaan Perpustakaan
Bencana merupakan anugerah dan berkah yang harus dihadapi oleh
manusia terutama yang hidup di
bumi ini terutama pada daerah rawan bencana. Kedatangan bencana secara
tiba-tiba tidak dapat dihindari tetapi harus dihadapi. Manusia tidak perlu
takut pada bencana, tetapi manusia harus dapat menghadapi bencana. Bencana merupakan hasil
dari proses alam dan sosial. Kondisi alam suatu wilayah memiliki potensi
bahaya, dapat muncul sebagai bencana alam (geo-hazard).
Definisi tentang
bencana bermacam-macam, menurut Setyowati, dkk., bencana sebagai sebuah dampak
kegiatan atau resiko yang memberikan efek negatif terhadap manusia. Gustavo
menjelaskan secara umum bencana sebagai pengaruh yang diterima manusia sehingga
menjadikan manusia menjadi kehilangan dan menderita kerugian. Dengan kata lain,
dikatakan sebagai bencana apabila kejadian bencana membawa kerugian bagi
manusia. Manusia mempunyai kemampuan untuk meminimalkan resiko, kalau resiko
dapat diminimalkan, maka bencana dikatakan dapat teratasi atau berkurang
dampaknya.
Dari sekian banyak
bencana yang pernah ada, salah satu bencana yang pernah saya alami yaitu
bencana banjir yang merendam tempat tinggal saya, walaupun air yang masuk tidak
sampai sebetis, tetap berisiko terhadap rekod-rekod yang saya miliki, apabila
saya menempatkan rekok-rekod tersebut pada tempat penyimpanan yang tidak berada
tinggi dari permukaan tanah maka kemungkinan rekod yang saya miliki akan
mengalami kerusakan, sehingga bisa menyebabkan kerugian terutama kerugian dari
hilangnya hak atas sesuatu karena ketiadaan atau kerusakan rekod dan juga
kerugian finansial untuk memperbaiki atau menciptakan kembali rekod tersebut.
Banjir merupakan proses alam dan bencana yang sangat mengkhawatirkan bagi penduduk yang tinggal di sekitar sungai-sungai besar. Jenis banjir meliputi: genangan, banjir lokal, banjir kiriman, banjir pasang surut air laut (Rob), banjir bandang. Faktor- faktor penyebab banjir disamping curah hujan sebagai sumber utama penyebab banjir, kondisi biofisik wilayah juga ikut menentukan. Curah hujan yang sangat tinggi atau salju yang meleleh secara cepat di daerah-daerah tangkapan air, membawa air lebih banyak lagi ke dalam sistem hidrologi. Sedimentasi dasar-dasar sungai akibat kerusakan lahan pada hulu DAS dapat memperburuk kejadian banjir.
Mekanisme kerusakan akibat banjir adalah genangan dan aliran air dengan tekanan mekanis air mengalir secara cepat. Arus yang bergerak atau bergejolak dapat meruntuhkan dan menghanyutkan orang-orang dan binatang di kedalaman air yang relatif dangkal saja. Puing-puing yang terbawa oleh air juga merusak dan melukai. Bangunan-bangunan rusak arena pondasi-pondasi yang tergerogoti oleh air dan tiang-tiang penyangga. Lumpur, minyak dan polutan-polutan lain yang terbawa oleh air menjadi tertimbun dan merusak tanaman pangan dan isi-isi bangunan. Banjir dapat merusak sistem-sistem pembuangan kotoran, mengakibatkan polusi terhadap tempat-tempat persediaan air dan bisa menyebarkan penyakit. Kejenuhan tanah bisa menyebabkan tanah longsor atau rusaknya tanah (Coburn, et al. 1994).
Strategi-strategi mitigasi utama terhadap banjir adalah, mengatur tata guna tanah dan perencanaan lokasi untuk menghindari dataran berpotensi banjir menjadi tempat dari elemen-elemen yang rentan. Rekayasa bangunan di dataran banjir untuk menahan kekuatan banjir dan rancangan lantai yang ditinggikan. Infrastruktur yang tahan rembesan. Partisipasi masyarakat, dapat digiatkan dalam bentuk pembersihan sedimentasi, konstruksi parit. Kesadaran akan adanya denah banjir. Rumah-rumah yang dibangun tahan terhadap banjir (material tahan banjir, pondasi-pondasi yang kuat) Praktek-praktek pertanian yang cocok dengan banjir. Kesadaran akan penebangan hutan. Praktek-praktek yang ada merefleksikan kesadaran: daerah-daerah penyimpanan dan ruang tidur yang berada tinggi dari permukaan tanah. Kesiapan evakuasi banjir, perahu-perahu dan peralatan penyelamatan.
Dari uraian diatas bisa diambil beberapa strategi untuk penanggulangan bencana di kemudian hari, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Membuat tempat penyimpanan dan ruang tidur atau tempat tidur yang berada tinggi dari permukaan tanah.
2. Kesiapan terhadap banjir, meletakkan barang-barang yang mudah rusak akibat air saat banjir di tempat yang tinggi dari permukaan tanah.
3. Merancang lantai rumah yang ditinggikan.
4. Membuat infrastruktur yang tahan rembesan.
5. Melakukan pembersihan sedimentasi secara rutin dalam periode tertentu, konstruksi parit.
6. Melakukan pendigitalisasian rekod-rekod atau arsip untuk keselamatan penyimpanan dan aksesibilitas yang mudah pada arsip.
Arsip vital yang
dimiliki seseorang atau organisasi sangatlah berharga, karena apabila arsip
tersebut rusak atau hilang, bisa mengakibatkan kerugian bagi seseorang bahkan
juga organisasi. Arsip menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah dokumen
tertulis (surat, akta, dan sebagainya), lisan (pidato, ceramah, dan sebagainya), atau bergambar (foto, film,
dan sebagainya) dari waktu yang lampau, disimpan dalam media tulis (kertas), elektronik (pita kaset, pita
video, disket komputer, dan
sebagainya), biasanya dikeluarkan oleh instansi resmi, disimpan dan dipelihara di tempat khusus untuk
referensi. Sedangkan menurut UU No. 43 tahun 2009 bahwa arsip adalah rekaman
kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media.
Digitalisasi adalah konversi bahan analog tradisional seperti buku, peta, dan kertas lainnya menjadi salinan digital dan elektronik. Menurut Business Dictionary bahwa digitalisasi adalah konversi informasi analog dalam bentuk apa pun (teks, foto, suara, dan lain-lain) ke bentuk digital dengan perangkat elektronik yang sesuai (seperti pemindai atau chip komputer khusus) sehingga informasi tersebut dapat diproses, disimpan, dan ditransmisikan melalui sirkuit digital, peralatan, dan jaringan.
Penerapan digitalisasi arsip memberikan manfaat baik dari segi efisiensi dan kemudahan mengakses arsip antara lain:
a.
Penyimpanan mudah
Dokumen dapat dipindai dan disimpan secara elektronik dalam sistem manajemen
yang terpusat dan dapat dikonfigurasi, sehingga mengurangi biaya yang terkait
dengan penyimpanan fisik salinan kertas (di rak, lemari, kotak, ruangan, dan
lain-lain).
b.
Akses mudah
Karena sistem dokumen digital dikonfigurasikan dan dikelola secara
terpusat, dokumen yang diperlukan dapat segera diakses. Ini membantu
mengambil dokumen apa pun selama audit, pelaporan, pertanggungjawaban, dan
lain-lain.
c.
Dapat diakses dari mana saja
Menyimpan dokumen digital di "cloud" dapat
memungkinkan akses dari mana saja (hanya oleh pengguna yang disetujui dengan kredensial yang
diperlukan) melalui komputer dengan akses internet tersedia.
d.
Penghematan waktu
Pencarian melalui lemari arsip dapat menjadi sesuatu yang sudah
ketinggalan. Dalam sistem dokumen digital, konten dapat ditemukan dalam
beberapa detik melalui opsi pencarian.
e.
Aksesibilitas ganda
Banyak orang dapat secara bersamaan melihat/menggunakan dokumen
yang sama dari
beberapa lokasi.
f.
Peningkatan layanan pelanggan
Sistem manajemen dokumen digital membantu pengguna untuk mengakses
data yang
diperlukan dengan cepat dan tepat, sehingga memungkinkan layanan pelanggan
yang lebih baik.
g.
Keamanan
Dokumen digital disimpan dalam lingkungan yang aman (Local hard
drives Network drives, Cloud, Backup drives, CDs and DVDs, Flash drives),
dan dapat diakses hanya oleh pengguna yang berwenang, yang memberikan
keamanan lebih
dibandingkan dengan sistem berbasis kertas, di mana dokumen yang salah penempatan
atau salah penanganan adalah masalah umum.
h.
Pengurangan biaya
Mungkin ada penghematan biaya yang signifikan baik secara berwujud
maupun tidak
berwujud. Ada lebih sedikit biaya untuk kertas, pencetakan, dan aksesori terkait serta
dalam ruang penyimpanan dan pengaturan. Di sisi lain, penghematan
waktu mengarah pada efisiensi yang lebih tinggi, yang mengurangi
biaya tenaga kerja dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
i.
Kesiapsiagaan dan pemulihan
bencana
Seluruh dokumen organisasi dapat disimpan hanya dalam satu
komputer. Selain itu, dokumen digital mudah dicadangkan. Dalam hal terjadi bencana
alam atau buatan manusia, pemulihan dari cadangan jauh lebih mudah dan lebih
cepat dengan
dokumen digital daripada dengan dokumen kertas. Terutama jika versi digital
disimpan dalam "cloud", selalu ada di sana.
j.
Perpindahan mudah
Pindah dari kantor lama ke kantor baru atau berbagi dokumen antara
beberapa lokasi jauh
lebih mudah dan lebih cepat dengan dokumen digital dibandingkan dengan sistem
berbasis kertas.
Dari beberapa
manfaat diatas ada beberapa poin yang berfokus pada penyimpanan arsip, arsip
yang disimpan dalam bentuk elektronik dalam penyimpanan cluod akan
terhindar dari kerusakan akibar bencana, khususnya bencana banjir, tidak
membutuhkan alat penyimpanan fisik, mempercepat pengaksesan dimana saja dan
kapan saja, dan juga arsip terhindar dari pengguna yang tidak bertanggung
jawab, hanya pengguna yang berwenang yang bisa mengaksesnya dikarenakan perlunya
password untuk mengaksesnya.
Referensi:
Dewi Liesnoor Setyowati. 2019. Pendidikan Kebencanaan.Semarang: Universitas Negeri Semarang. hlm. 1 diakses pada 14 Mei 2019 dari http://lp3.unnes.ac.id/v2/wp-content/uploads/2019/03/Pendidikan-Kebencanaan-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi-.pdf
Yakin Bakhtiar Siregar, “Digitalisasi Arsip Untuk Efisiensi Penyimpanan dan
Aksesibilitas” Jurnal Administrasi dan
Kesekretarisan Vol 4 No 1 (Maret, 2019). hlm. 74
diakses pada 14 Mei 2019 dari
http://jurnal.stiks-tarakanita.ac.id/index.php/JAK/article/download/192/135
Komentar
Posting Komentar
Untuk kesan, pesan, dan saran bisa dikirimkan melalui kolom komentar yaaa :)