Lepaskan Belenggumu
Rasa sakit, tidak nyaman, kecewa, sedih?
Berbagai rasa di atas pasti pernah bertamu dalam hati manusia, dipilih kata bertamu karena setiap rasa tak pernah menetap selamanya dalam hati, rasa yang satu akan digantikan dengan rasa yang lainnya begitulah seterusnya. mungkin beberapa rasa di atas adalah sesuatu yang buruk namun sebenarnya tak sepenuhnya buruk, mungkin sesuatu yang buruk bagi hati, namun tak menutup kemungkinan akan ada hati-hati yang menganggapnya sesuatu yang amat baik bagi hatinya dan pembentukan karakter dirinya. Loh kok bisa gitu, masak gitu sih? Gak masuk akal banget!... Asal nyerocos aja nih yg bikin postingan!!! Eitss tunggu dulu...
Emang bisa gitu dong, masih masuk akal kok!... Yang bikin postingan ngg asal nyerocos kok hhhe... Jadi gini jalan berpikirnya~~~
Ketika seseorang memandang sesuatu adalah hal yang buruk, dan dia selalu berperspektif/melihat sesuatu dari sisi yang buruk, maka dia akan selalu melihat setiap sisi dari hal tersebut akan menjadi buruk, sedangkan ketika seseorang mampu melihat sisi baik dari keadaan yang sedang dihadapinya maka pasti dia akan mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan dari apa yang orang bilang buruk itu..
Mungkin setelah membaca pernyataan di atas ada beberapa orang yang akan mengatakan bahwa beberapa permasalahan tidak bisa diselesaikan hanya dengan cara pandang/mindset dari sudut pandang/ sisi positifnya saja, yahh mungkin ada benarnya, namun pendapat ini tak mutlak benar, karena jika demikian tidak akan ada orang miskin yang bahagia. Kok dihubung-hubungin ke orang miskin segala sih? Gak nyambung nih!!!, bentar dulu sabar hhhe
Jadi gini, jika kita semua setuju dengan pendapat "permasalahan tidak bisa diselesaikan hanya dengan cara pandang/mindset dari sisi positifnya saja", Maka "orang yang tak punya" tidak akan bisa merasakan kebahagiaan, mengapa? Karena kita semua akan sepakat bahwa menjadi orang dengan finansial yang tak memadai itu ngg enak, bahkan untuk makan sehari-hari saja pasti kesulitan, orang yang seperti ini mana mungkin kesedihannya, kegundah gulahanannya, kesulitannya, bisa diselesaikan hanya dengan cara pandang bahwa dari permasalahan hidup yang dihadapinya ini pasti ada sisi positifnya juga.
Karena keadaan tersebut apakah mereka harus bersedih?, marah dan kecewa pada diri sendiri?, tidak nyaman dengan keadaan?, sakit hati?, atau dibelenggu rasa tak mengenakkan lainnya? Lantas jika cara pandang kita demikian maka berkecimpung pada ketidaknyamanan pasti menjadi makanan sehari-hari yang sesungguhnya dirinya sendiri yang membuatnya berkepanjangan, mengapa hal ini bisa terjadi? karena persepsinya, cara pandangnya, mindsetnya tentang permasalahan itu selalu dia lihat dari sisi buruknya, seharusnya dia melihat sisi baik dari permasalahan tersebut, misalnya mungkin dari permasalahan ini Allah ingin membentuknya menjadi manusia yang sabar, selalu tawakkal kepadanya dan terus berusaha, mungkin dari permasalahan ini dirinya bisa menjadi seseorang yang tangguh menghadapi segala hantaman kehidupan di dunia, dan semoga dibalik kesabaran dan keikhlasannya atas apa yang menimpa dirinya mendapatkan ganjaran pahala dan ridho dariNya.
Ketika seseorang selalu berkutat pada sisi buruk, maka dia terlupa pada sisi baik. Namun, ketika seseorang berfokus pada sisi baik, maka dia akan berusaha untuk menumbuhkan sisi baik tersebut, hingga melahirkan hal-hal baik lainnya minimal memerdekakan diri dari belenggu ketidaknyamanan dalam hati.
Jika kita terlalu fokus pada perasaan-perasaan negatif dalam hati, maka bisa dipastikan hati akan terus terbelenggu dalam ketidaknyamanan itu, buanglah belenggu itu.. Merdekakan hatimu, terimalah keadaan yang di takdirkan untukmu, bukankah kita yakin bahwa segala sesuatu yang Allah takdirkan semuanya baik!? ketika kau tak setuju dengan pernyataan ini, ketika ketidaknyamanan selalu menggelayuti hati sepertinya harus diperiksa lagi keyakinan tentang takdir dalam hatimu.
Salah satu judul buku berkata "set your Mind get your Mindset", kita harus bisa mengkondisikan persepsi kita tentang sesuatu, karena persepsi bisa menggiring seseorang bagaimana untuk memikirkan, merasakan, menilai, hingga menyimpulkan keadaan yang sedang dihadapinya.
Ubahlah mindsetmu, merdekakan hatimu dari belenggu
-Fitria Wanda Sari-
Komentar
Posting Komentar
Untuk kesan, pesan, dan saran bisa dikirimkan melalui kolom komentar yaaa :)