Pengertian, Manfaat Penerapan, dan Analisis Sitiran Bibliometrika

BIBLIOMETRIK

A. Pengertian Bibliometrika

            Bibliometrika menurut (Diodato, 1999) berasal dari kata biblio atau bibliography dan metrics. Biblio berarti buku atau bibliografo dan metrics berkaitan dengan mengukur. Jadi bibliometrika (bibliometrics) berarti mengukur atau menganalisis buku atau literatur dengan menggunakan pendekatan matematika dan statistika.

            Menurut Naseer dan Mahmood (2009 : 3), kata bibliometrika diperkenalkan oleh Pritchard pada tahun 1969 sebagai pengganti istilah sebelumnya “statistical bibliography” yang digunakan untuk konsep yang sama. Bebagai teknik analisis bibliometrika membantu dalam menentukan berbagai tren khusus dalam literatur pada sebuah bidang studi yang sedang dikaji.

            Komponen utama dalam kajian bibliometrika adalah ananlisis sitiran. Sistiran merupakan sebuah rujukan terhadap suatu komponen yang diberikan oleh dokumen lainnya yang lebih dahulu terbit. Dokumen yang disitir adalah dokumen sitiran dan dokumen yang menerima sitiran adalah dokumen yang tersitir. Analisis sitiran merupakan penghitungan sejumlah sitiran ke dokumen khusus untuk sebuah periode waktu tertentu sesudah penerbitannya (sering disebut dengan kutipan langsung) (Smith 1981). Pengertian tradisional fungsi sitiran adalah frekuensi di mana sebuah dokumen yang disitir dapat diambil sebagai ukuran dampak atau pengaruh dari dokumen pada dokumen yang mensitir (Garfield, 1979). Analisis sitiran berperan penting pada metode yang lebih berpengalaman seperti analisis co-sitiran (Small, 1973), pemetaan literatur (Small dan Griffith, 1974; Small, 1977, White dan Griffith, 1981), pasangan bibliografi (Kessle, 1963), dan analisis co-word (Callon, et al., 1983). Metode-metode tersebut secara individual atau gabungan bertujuan untuk menemukan pola informasi melalui analisis pola rujukan dan sitiran juga frekuensi penggunaan kata digabung dengan analisis statistik.

B. Manfaat Penerapan Kajian Bibliometrika

            Saat ini analisi bibliometrika populer di antara profesi dan peneliti bidang kepustakawan. Kajian bibliometrika dapat membantu mengevaluasi layanan-layanan perpustakaan, kebijakan pengembangan koleksi, kebijakan perbaikan, pembuatan keputusan, alokasi sumber daya dan juga penyiangan. Data yang diperoleh melalui metode bibliometrika menjadi dasar ilmiah bagi staf perpustakaan dalam membuat keputusan. Kajian bibliometrika juga dianggap sangat bermanfaat untuk analisis kurikulum dan untuk menilai kualitas hasil penelitian.

            Hal yang sama diungakapkan oleh Marraro (2008) bahwa bibliometrika digunakan di semua aspek kuantitatif dan metode komunikasi ilmiah, penyimpanan, penyebarluasan, dan temu kembali informasi ilmiah. Metode bibliometrika telah diterapkan digunakan mengkaji struktur intelektual pada beberapa disiplin ilmu.

            Ada dua jenis kajian yang diucakan dalam bibliometrika: penelitian deskriptif dan kajian evaluatif. “Kajian deskriptif (Descriptive studies)” adalah menghitung produktivitas diperoleh dengan menghitung jumlah artikel, buku dan format komunikasi lainnya, sementara kajian evaluasi (evaluative studies) adalah menghitung penggunaan literatur yang dibuat dengan menghitung rujukan atau sitiran dalam artikel penelitian, buku, dan format komunikasi lainnya. Produk-produk bibliometrika mencakup produktivitas pengarang (pengarang yang banyak karyanya) dan lembaga; kumpulan jurnal yang paling banyak disitir, pengarang dan artikel, indeks sitiran, laporan jurnal sitiran dan faktor dampak (impact factor) di antara mereka.

            Adapun menurut Gauthier (1998: 9) analisis bibliometrika memiliki 3 fungsi yaitu deskripsi, evaluasi dan memonitor ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai sarana deskriptif, bibliometrika menyediakan sejumlah kegiatan penerbitan pada tingkat negara, provinsi, kota atau pun lembaga sebagai analisis produktivitas komparatif. Data bibliometrika juga dapat digunakan untuk menilai kinerja unit penelitian, sebagai bagian dari prosedur standar evaluasi. Selanjutnya data bibliometrika juga digunakan sebagai benchmarking untuk memonitor ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena kajian longitudinal output ilmiah dapat membantu mengidentifikasi bidang-bidang penelitian yang sedang berkembang.

C. Analisis Sitiran

            Istilah sitiran merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu citation. Dalam ALA Glosarry of Library and Information Science (1983 : 43), sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau pada beberapa sumber yang memiliki otoritas atas suatu pernyataan atau gagasan. Sementara dalam Harrod’s Librarians Glossary (1987 : 163) dinyatakan bahwa sitiran merupakan rujukan pada teks atau bagian dari teks yang memperkenalkan dokumen yang diperoleh. Adapun Garfield mengunakan istilah ilmu sitiran (citationology) untuk kajian teori dan praktek sitiran dan analisis sitiran.

            Menurut Sri Hartinah (2002: 1) ketika dokumen A disebut oleh dokumen B sebagai catatan kaki, catatan akhir, bibliografi atau daftar pustaka maka dikatakan bahwa dokumen A disitir oleh dokumen B dan dokumen B menyitir dokumen A. Dalam bibliometrika dokumen A disebut sebagai “Cited Document”, sedangkan dokumen B disebut sebagai “Citing document”. Istilah “reference” seringkali dianggap sinonim dari citation. Dalam kamus bahasa, referens berarti rujukan atau petunjuk, sedangkan citation (sitiran) berarti kutipan. Kegiatan sitiran dapat digambarkan seperti di bawah ini:

Komentar

Let's see!!